Search This Blog

Wednesday, 4 October 2017

Modul 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Modul 1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK   
Kegiatan Belajar 1    
Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan    
A. Pengertian Pertumbuhan         
            Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama berkaitan dengan fisiknya. Pertumbuhan berlangsung selama masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan yang menetap, kemudian kecepatannya menurun dan menjadi pesat kenaikannya pada masa adolesen dan selanjutnya berhenti. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan, di antaranya: genetika, nutrisi, olahraga, penyakit, dan kesehatan individu.

B. Pengertian Perkembangan
            Menurut Santrok dan Yussen (1992) Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang di mulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan.

C. Proses Perkembangan
            Beberapa hal yang mendasari proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik:
1.    Masa perkembangan yang cepat. Pengaruh yang lama
2.    Proses yang kompleks
3.    Nilai yang di terapkan
4.    Masalah yang menarik, di antaranya: kecerdasan, temperamen, dan interaksi keturunan, lingkungan, dan perkembangan

D. Fase-fase perkembangan
            Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka di lakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang di lalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas 5 yaitu:
1.    Fase pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa               pembuahan dan masa kelahiran.
2.    Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan.
3.    Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5-6 tahun, kadang-kadang di sebut masa pra-sekolah.
4.    Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6-11 tahun, sama dengan masa usia SD.
5.    Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang di mulai kira-kira umur 10-12 tahun dan berakhir          kira-kira umur 18-22 tahun.

            Seorang ahli teori psikoanalisa dan sekaligus seorang pendidik, Erik H. Erikson mengemukakan bahwa perkembangan manusia adalah sintesis dari tugas-tugas perkembangan dan tugas-tugas sosial. Dia mengemukakan bahwa perkembangan afektif merupakan dasar perkembangan manusia. Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri atas 8 tahap.
a)    Trust vs Mistrust/Kepercayaan dasar (0;0 – 1;0)
b)    Autonomy vs Shame and Doubt/Otonomi (1;0 – 3;0)
c)    Initiatives vs Guilt/Inisiatif (3;0 – 5;0)
d)    Industry vs Inferiority/Produktivitas (6;0 – 11;00)
e)    Identity vs Role Confusion/Identitas (12;0 – 18;0)
f)     Intimacy vs Isolation/Keakraban (19;0 – 25;0)
g)    Generavity vs Self Absorption/Generasi berikut (25;0 – 45;0)
h)   Integrity vs Despair/Integritas (45;0 …)
           
            Sementara itu perkembangan kognitif anak berlangsung secara teratur dan berurutan sesuai dengan perkembangan umurnya. Maka pembelajarannya harus di rencanakan sedemikian rupa di sesuaikan dengan perkembangan kecerdasan peserta didik. Piaget mengemukakan proses perkembangan anak sampai mampu berpikir seperti orang dewasa melalui 4 tahap perkembangan, yakni:
1.    Tahap sensori motor (0;0 – 2;0)
2.    Tahap praoperasional (2;0 – 7;0)
3.    Tahap operasional konkret (7;0 – 11;0)
4.    Tahap operasional formal (11; - 15;0)

            Menurut Robert J. Harvighust tugas perkembangan adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya, dan terdiri dari tugas perkembangan:
1.    Masa kanak-kanak (usia bayi dan usia TK)
2.    Masa anak (usia SD)
3.    Masa remaja
4.    Masa dewasa awal
5.    Masa setengah baya
6.    Masa tua.

            Menurut Havighust setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainnya, yaitu fisik, psikis, serta emosional, moral, dan sosial. Ada dua alasan mengapa tugas-tugas perkembangan ini penting bagi pendidik :
1.    Membantu memperjelas tujuan yang akan di capai sekolah
2.    Dapat di pergunakan sebagai pedoman waktu untuk melaksanakan usaha-usaha pendidikan  
  
Kegiatan Belajar 2  
Hukum – hukum perkembangan    

A. Hukum Perkembangan  
            Carol Gestwicki (1995) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan:
1.    Hukum Konvergensi (Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor biologis dan faktor lingkungan)
2.    Hukum Tempo Perkembangan (Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya)
3.    Hukum Masa Peka (Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal)
4.    Hukum Rekapitulasi (Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari evolusi spesies/manusia)
5.    Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua aspek-aspek yang saling mempengaruhi
6.    Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing
7.    Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat di ramalkan    

            Menurut Sutterly dan Donnely terdapat 10 prinsip dasar pertumbuhan, yaitu:
a)    Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat
b)    Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kualitatif
c)    Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur
d)    Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah
e)    Tempo pertumbuhan tidak sama
f)     Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan yang berbeda
g)    Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat di modifikasi oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik
h)   Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masa-masa kritis
i)     Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal
j)      Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik   

Kegiatan Belajar 3  
Pengaruh Berbagai Faktor dalam Perkembangan Manusia   
A. Teori Kematangan                    
            Observasi awal terhadap perkembangan anak di pimpin oleh G. Stanley hall dan kemudian di lanjutkan oleh muridnya yang bernama Arnold Gesell. Menurut Gessel keterampilan berjalan, berbicara, dan belajar membaca terjadi sebagai akibat perkembangan biologis anak. Kesiapan biologis merupakan faktor dominan dalam memampukan anak untuk belajar.
            Deskripsi Gessel tentang tahap kematangan anak dan kesiapan untuk belajar pada usia kronologis menginformasikan kepada pengembang kurikulum tentang bagaimana mendesain kurikulum bagi kelas-kelas yang berbeda.    

B. Teori Perkembangan Kognitif/Konstruktivisme
1.    Jean Piaget      
            Hasil kajian Piaget (1963) tentang kognisi menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai tahap pemahaman yang berbeda pada usia yang berbeda pula. Teori perkembangan kognitif menunjukkan bahwa interaksi anak dengan lingkungan dan pengorganisasian kognitif dari pengalaman menghasilkan kecerdasan. Yang menjadi penekanan teori ini ialah pada proses pemikiran anak pada saat terjadinya belajar.

2.    Lev V. Gotsky      
            Menurut V. Gotsky interaksi sosial memegang peran penting dalam belajar. Baginya interaksi fisik dan interaksi sosial sangat penting bagi perkembangan. Orang dewasa memegang peran penting sebagai mediator sosial, lebih-lebih guru harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya di pahami anak. V. Gotsky melangkah lebih jauh dan menganggap budaya anak dan sejarah hidupnya secara individual sangat penting. Anak berbagi proses mental dalam konteks sosial dan belajar dengan berbagi pengalaman melalui interaksinya dengan orang lain.
  
3.    Teori Behaviorisme      
            Melalui karya B.F skinner (1953) para ahli behaviorisme menyampaikan gagasannya bahwa jika lingkungan ditata untuk memfasilitasi ketercapaian perilaku yang di kehendaki maka akan di pengaruhi untuk mencapai perilaku yang seharusnya. Menurut Skinner, karya semua perilaku di pelajari maka akan dapat di bentuk atau di modifikasi. Strategi untuk memodifikasi perilaku di dasarkan atas reinforcement. Bila perilaku yang di kehendaki di lakukan, anak akan diberi hadiah. Hukuman diberikan untuk menghentikan perilaku yang tidak di kehendaki.

4.    Teori belajar Sosial      
            Albert Bandura (1963) menyatakan bahwa banyak perilaku yang tidak di pelajari melalui pembentukan tetapi berkembang melalui reaksi dan interpretasi individu terhadap situasi. Stimulus dan situasi yang sama akan menimbulkan reaksi yang berbeda bergantung kepada interpretasi individu terhadapnya. Petunjuk atau perintah verbal di tambah observasi individu dalam suatu konteks sosial, akan berdampak pada ekspetasi, kemampuan, dan pertimbangan-pertimbangan individu lainnya dalam menentukan respon.











No comments:

Post a Comment