Resistor digunakan sebagai penghambat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan sebuah kaki dikedua ujungnya. Pada badannya terdapat cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa harus melakukan pengukuran. Kode warna tersebut adalah standar yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah.
Contoh: Urutan warna cincin (4 cincin) : Merah Ungu Biru emas
|
Contoh: Urutan warna cincin (5 cincin) : Coklat Merah Hitam Jinga Coklat
|
Ukuran watt pada resistor adalah ukuran daya maksimum
yang masih
mampu ditahan oleh resistor. Di pasaran tersedia ukuran ¼, ½, 1, 2, 5, 10 dan 20 W.
Rangkaian resistor secara
seri akan
mengakibatkan
nilai
resistansi total menjadi lebih besar.
RAB = R1
+ R2 + R3
Jika terdapat sejumlah n resistor yang dirangkai secara seri,
maka jumlah resistansi totalnya adalah :
RTOTAL = R1 + R2
+ . . . . + Rn
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai
resistansi total menjadi lebih kecil.
(1/RAB) = (1/R1) + (1/R2) + (1/R3)
Jika
terdapat
sejumlah n resistor yang dirangkai secara
paralel, maka jumlah resistansi totalnya adalah :
(1/RTOTAL) = (1/R1) + (1/R2) + . . . . + (1/Rn)
Jika digunakan konsep konduktansi G = 1/R, konduktansi
total dari rangkaian paralel adalah :
GTOTAL = G1
+ G2
+ . . . . + Gn
sesuai dengan hukum Ohm adalah sbb. :
Resistansi R = V/I = V2/P = P/I2
Tegangan V = IR = P/I = PR
Arus I = V/R = P/V = P/R
Daya P = VI = V2/R = I2R



