Sistem produksi memiliki struktur seperti struktur proses pencarian(search).
Secara umum, sistem produksi terdiri dari komponen-komponen:
1. Ruang Keadaan.
2. Memori Aktif.
3. Strategi Kontrol.
Ruang Keadaan berisi keadaan awal, tujuan dan kumpulan aturan yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Memori Aktif berisi deskripsi keadaan semesta pembicaraan saat ini dalam proses penalaran.
Strategi Kontrol berguna untuk mengarahkan bagaimana proses pencarian akan berlangsung dan mengendalikan arah eksplorasi.
Dpl, Sistem produksi menyediakan pengendalian besar pola dari proses pemecahan masalah dan terdiri dari sekumpulan
aturan produksi, memori aktif, dan
kontrol mekanisme inferensi.
Kaidah / Aturan Produksi
Representasi pengetahuan dinamakan
kaidah/aturan produksi (production metodh) sering disebut
produksi saja.
Merupakan seperangkat aturan yang masing-masing berisi pola
sisi kiri (bagian kondisi/konsekuen/konklusi) yang menggambarkan tindakan yang harus dilakukan jika aturan tertentu tersebut digunakan.
Pada kondisi (kiri) merupakan pernyataan dengan awalan
if, sedangkan bagian tindakan (kanan) merupakan pernyataan dengan awalan
then.
Contoh kaidah tipikal:
1.
if harga stock turun dibawah Rp 1 juta,
then beli 100 saham.
2.
if berada di bawah garis belakang lawan,
and bola berada di garis 30 meter dari gawang,
then buatlah ruang untuk mencetak gol.
3.
if pelamar itu wanita berusia tidak lebih dari 25 tahun
or pelamar itu lulusan perguruan tinggi komputer,
then bisa diterima sebagai karyawan.
Memori Aktif (Active Memory)
Merupakan satu atau lebih basis data(database) yang berisi informasi tentang tugas-tugas khusus.
beberapa bagian basis data mungkin bersifat permanen, sedangkan yang lain hanya berisi solusi masalah yang sedang dihadapi saat ini.
Informasi yang terdapat didalam basis data tersebut mungkin terstruktur dengan cara tertentu.
Kontrol Mekanisme Inferensi
Suatu
strategi pengendalian (controling strategy) yang
menentukan urutan dengan basis data dan cara menyelesaikan suatu konflik yang muncul bila beberapa aturan saling bertumbukan pada saat yng bersamaan.
Proses berakhir bila tak ada kondisi aturan yang cocok dengan isi memori aktif.
Penalaran Maju Vs Penalaran Mundur
Pada penalaran maju, pelacakan
dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan dengan tujuan yang diharapkan.
Pada penalaran mundur, pelacakan
dimulai dari tujuan atau
hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan
backward atau
forward dalam memilih metode penalaran:
a.
Banyaknya keadaan awal dan tujuan.
Jika jumlah keadaan awal lebih kecil daripada tujuan, maka digunakan
forward. Jika sebaliknya, maka digunakan penalaran
backward.
b.
Jumlah simpul yang dapat diraih secara langsung.
Lebih baik dipilih yang jumlahnya lebih sedikit.
c.
Apakah program butuh menanyakan justifikasi terhadap proses penalaran?
Jika ya, maka alangkah baiknya dipilih arah yang lebih memudahkan pengguna.
d.
Bentuk kejadian yang akan memicu penyelesaian masalah.
Jika kejadian itu berupa fakta baru, maka lebih baik dipilih penalaran
forward Namun, jika kejadian itu berupa
query, maka lebih baik digunakan penalaran
backward.