Modul 2
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA
SEKOLAH DASAR
Pada
usia 6-12 tahun anak banyak mengalami perubahan baik fisik maupun mental
perpaduan faktor internal maupun luar yaitu keluarga,sekolah ,masyarakat dan
tak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan teman sebaya. Dalam kaitanya guru
perlu mengetahui benar-benar sifat atau karakteristik peserta didik agar dapat
memberikan pembinaan secara baik dan tepat sehingga bisa meningkatkan potensi
peserta didiknya. Perkembangan fisik dan intelektual anak usia 6-12 tahun
cenderung lamban pertumbuhan fisik akan menurun terus kecuali pada akhir
periode tersebut sedangkan kecakapan motorik terus membaik. Perkembangan
intelektual sangat substansial karena sifat egosentris anak menjadi lebih
bersifat logis.Anak usia 6 tahun kelihatan lebih kecil sedangkan anak usia 12
tahun nampak seperti orang dewasa.
Kegiatan Belajar 1
PERTUMBUHAN FISIK ATAU JASMANI SERTA
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL SERTA EMOSIONAL
A.
PERTUMBUHAN JASMAI SELAMA PERTENGAHAN MASA
KANAK-KANAK
1. Tingkat Pertumbuhan Menurut
Tanner,(1973:35) anak berusia 7 tahun tidak banyak berubah sampai berusia 9
tahun,hal ini dalam keadaan normal. Menurut penelitian yang dilakukan ddalam
ukuran pendeki berbagai tempat didunia terdapat rentangan sebesar 9 inci atau
22,5 cm diantara anak-anak dalam ukuran pendek misalnya di Asia
Tenggara,Oceania dan Amerika selatan sedangkan anak-anak dari Eropa utara dan
tengah,Australia timur dan Amerika Serikat pertumbuhanya lebih tinggi
(Meredith,1969)
2. Nutrisi dan Pertumbuhan Pada usia
pertengahan biasanya anak –anak mempunyai Nafsu makan yang bagus Kekurangan nutrisi
bisa mengakibatkan pertumbuhan yang lambat karena nutrisi tersebut Cuma bisa
untuk mempertahankan hidup dan energi sedangkan protein untuk lebih
meningkatkan pertumbuhan.Nutrisi juga mempunyai implikasi sosial anak tidak
dapat bermain atau tetap tinggal diam karena tidak mendapat makanan yang
cukup.Anak – anak yang cukup akan bersifat gembira danlebih bersifat sosial
dengan teman bermainya (D.E.Barrety, Radke Yarrow dan Klein,1982). Penelitian
menemukan bahwa bayi yang kekurangan nutrisi mereka tidak punya energi untuk
merespon perhatian ibunya sebaliknya anak kecil (infant)menjadi kurang
responsif dan kurang mengembangkan kemampuan antar pribadi,( B.M.
Lester,1979).Demikian pula apabila ibu kekurangan nutrisi,kejadian tersebut
makin buruk (Rosetti,Ferrira,1978)
3. Kesehatan dan Kebugaran Anak
B.
BEBERAPA ASPEK KESEHATAN DAN KEBUGARAN
MASA KANAK-KANAK
1. Obesitas Kegemukan pada anak-anak
merupakan isu utama di Amerika Serikat sejak tahun 1970 –an,terutama anak-anak
usia 6-11 tahun. Apa penyebab kegemukan tersebut?Kelebihan berat badan sering
kali disebabkan karena kurangnya olahraga dan terlalu banyak makan. Anak yang
gemuk biasanya tidak tumbuh menjadi gemuk mulanya namun menjadi gemuk setelah
dewasa (Kolata, 1986)Orang yang dewasa yang gemuk menghadapi resiko dam masalah
kesehatan misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, jantung.
2. Kondisi Medis pada Masa Kanak-kanak Pada
umumnya anak sering mendapat sakit,namun penyakit tersebut berlangsung singkat.
Terdapat 80% anak sering dirawat karena luka selain juga terdapat penyakit
seperti sakit tenggorokan,radang tenggorokan,infeksi telinga dan angguan lainya
seringkali bertambah pada saat anak mendekati masa puber (Starfield, et all,
1984).
3. Penglihatan Anak dibawah usia 6 tahun
cenderung memiliki penglihatan jarak jauh, sebab mata mereka belum matang
(matured) dan dibentuk berbeda dari orang dewasa.Sekalipun demikian penglihatan
anak dari kalangan kurang mampu tidak dapat berkembang secara normal.
4. Kesehatan Gigi Di usia 6 tahun anak
mengalami tanggal giginya yang pertama kali selanjutnya diganti dengan gigi
yang tetap setahunya sebanyak empat gigi untuk tahun kelima berikutnya lebih
kurang dari setengah anak usia 5-17 tahun anak di AS tidak memiliki gigi
rusak(U.S Department of Health anad human Services USDHHS,1981-1988).
5. Kebugaran Anak Pada dewasa ini latihan
fisik bagi anak-anak sangat baik jika dibandingkan dengan tahun 1960 an.Jantung
dan paru-parunya kurang baik dibandingkan dengan anak yang suka berolah raga
daripada anak usia pertengahan tahun.Hal ini disebabkan mereka kurang aktif
berolah raga.
C.
PERKEMBANGAN INTELEKTUALDAN EMOSIONAL.
1. Perkembangan Intelektual
a. Perkembangan Kognitif Pada tahap operasi
kongkret Piaget Menurut Piaget, anak usia 5-7 tahun memasuki tahap operasi
kongkret (concret operations)anak dapat berpikir secara logis terhadap tiap
sesuatu.Tahap ini mereka berusia kira-kira 11 tahun.
b. Berpikr Operasional. Menurut Piaget pada
tahap ketiga anak-anak mampu berpikir operasional: Mereka dapat menggunakan
berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional yaitu kemampuan
aktifitas mental sebagai kebalikan dari aktifitas jasmani yang sebagai dasar
untuk memulai berpikir dalam aktifitasnya. Anak dalam tahap Pra operasional
kongkrit lebih bersifat kritis dan logis.akan tetapi anak usia sekolah lebih
dapat berpikir secara logis daripada mereka masih muda cara berpikir mereka
masih terikat pada hal-hal yang sedang dihadapi saja.
c. Konservasi Konservasi adalah kemampuan
untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama
dalam sustansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.(Stay)
Anak-anak mengembangkan perbedaan berbagai tipe (bentuk) konservasi dalam waktu
yang berbeda.Pada usia 6 atau 7 tahun mereka dapat mengkonservasi substansi
;Pada usia 9 atau 10 mampu mengkonversi berat pada usia 11 atau 12 mampu
mengkonversi volum.akan tetapi anak –anak belum mampu mentransfer apa yang
telah mereka pelajari yaitu mengkonversi satu bentuk kepada bentuk lain yang
berbeda.
d. Bagaimana Konservasi dikembangkan. Pada
umumnya anak-anak bergerak dengan melalui tiga tahapan dalam menguasai
konversi sebagaimana dikemukakan diatas. Pada tahap pertama, anak-anak pra
operasional gagal mengkonservasi mereka memusatkan perhatian pada satu aspek
dalam situasi tertentu Pada tahap kedua merupakan transisional.Anak –anak
kembali padakondisi bahwa kadang-kadang melakukan konservasi terkadang tidak.
Piaget menekankan bahwa perkembangan kemampuan anak-anak untuk mengkonservasi
akan lebih baik jika nalar telah cukup matang.
2. Perkembangan Emosional.
a. Gangguan emosional pada kanak-kanak.
Beberapa gangguan emosional pada anak antara lain sebagai penyebab ketakutan
pada kanak-anak untuk melakukan sesuatu.Gangguan-gangguan ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor
b. Beberapa Tipe Masalah Emosional.
Kebrutalan atau kebringasan nampak pada prilaku anak merupakan perbuatan yang
sering kali memerlukan bantuan orang lain
misalnya:Berkelahi,berbohong,mencuri,merusak hak milik dan bentuk lain yang
berbeda. Bentuk bentuk tindakan tadi merupakan yang keluar dari emosional
yang terganggu.Sekalipu demikian anak-anak seringkali mengemukakan alasan untuk
bisa dipercayai orang lain guna menutupi kebohonganya untuk menghindari dari
hukuman karena dari perbuatanya.akan tetapi ketika berusia 6-7 tahun mereka
seringkali membuat cerita bohong mereka sadar dan tidak merasa aman
perasaanya.oleh karena itu mereka sering membuat cerita yang muluk-muluk dan
berbuat bohong untuk menyenangkan orang tuanya(Chapman,1974).
c. Gangguan Kecemasan. Gangguan kecemasa
tersebut merupakan keinginan terpisah dan ketakutan (phobia sekolah).anak
yangmenderita gangguan kecemasan seringkali tidak mau berteman.dengan kata lain
mereka sering menyendiri.
d. Takut Sekolah. Suatu Ketakutan yang tidak
realistik apabila seorang anak tidak mau masuk sekolah,takut terhadap guru yang
galak atau mendapat tugas yang berat di sekolah.Ketakutan anak ini wajar,hal
ini bukan dikarenakan anak melainkan karena kondisi lingkungan yang kurang
kondusif.
e. Kematangan Sekolah. Merupakan suatu
kondisi dimana anak telah memiliki kesiapan cukup memadai untuk sekolah.baik
dari segi fisik maupun mental. Secara psikis pada usia ini anak sudah cukup
mampu untuk buang air kecil sendiri.sudah bisa membedakan lawan jenis dan sudah
mampu membedakan yang salah dan yang benar.
f. Depresi pada masa kanak-kanak. Anak-anak
mulai sadar akan popularitas sering kali mengatakan “tidak ada ada orang
seperti saya”pada masan ini anak rentan terkena gangguan atau depresi. Gejala
depresi antara lain terjadi karena gangguan konsentrasi ,kurang tidur ,selera
makan kurang,mulai berbuat kejelekan disekolah, tidak merasa bahagia,selalu
mengeluh padapenyakit jasmani yang dideritanya,selalu merasa
bersalah.Takutsekolahatau seringkali ingin bunuh diri. (Malmquist, 1998, Ponski,
1982).
g. Perawatan Problem Emosional Perawatan ini
bisa melalui beberapa cara :Pertama secara individual,yaitu dengan melihat anak
satu persatu,Membantu agar anak dapat mengenal dirinya atau kepribadianya dan
hubungan dengan orang lain.
h. Stres. Stres adalah perasaan tertekan dan
meningkatnya emosi yang tidak menyenangkan, seperti cemas,takut,sedih dan
marah.Stres dapat disebabkan suasana keluarga yang seringkali diwarnai oleh
konflik orang tua (bapak ibu)atau orang tua yang seringkali menuntut anak untuk
berprestasi.
Kegiatan Belajar 2
PERKEMBANGAN BAHASA,SOSIAL,MORAL DAN SIKAP
A. PERKEMBANGAN BAHASA
Periode
linguistik terbagi menjadi tiga fase besar,yaitu:
1. Fase kata atau Holofrase
2. Fase lebih dari satu kata
3. Fase ketiga atau diferensiasi.
Jenis-jenis Bahasa:
a) Bahasa Tubuh
b) Bicara
c) Potensi Anak Bicara didukung oleh
beberapa hal:
1) Kematangan Alat Bicara
2) Kesiapan Bicara
3) Adanya model yang bail yang dicontoh oleh
anak.
4) Kesempatan berlatih.
5) Motivasi untuk belajar dan berlatih.
6) Bimbingan.
d) Ganggguan dalam perkembangan Bicara.
1) Anak Cengeng.
2) Anak Sulit mengerti isi pembicaraan orang
lain.
B. PERKEMBANGAN SOSIAL, MORAL, DAN SIKAP
Perkembangan Sosial
Berkaitan dengan perkembabgan sosal, peran
orang tua sangat penting terutama mengembangkan ketrampilan bergau pada anak
oleh karena itu peran orang tua sangat penting agar dapat memberi penguatan
melalui pemberian ganjaran pada anak pada saat anak berprilaku positif. Sebaliknya
orang tua juga berkewajiban memberikan hukuman apabila anak melakukan
kesalahan.
a) Ganjaran atau hadiah
Fungsi
hadiah
1) Memiliki nilai Pendidikan
2) Memberikan Motivasi Bagi anak
3) Memperkuat Prilaku
b) Hukuman
Fungsi
Hukuman
a) Fungsi Restriktif
Diharapkan
anak tidak mengulangi lagi perbuatan serupa.
b) Hukuman Sebagai Fungsi Pendidikan
Orang tua
harus bisa menjelaskan kepada anak bahwa perbuatan mana yang boleh atau tidak boleh
dilakukan oleh anak.
c) Hokuman Sebagai Penguat Motivasi. Hukuman
yang diberikan kepada anak harus bisa berfungsi memperkuat motifasi anak
terutama terhadap prilaku negatif anak.
Syarat-syarat Hukuman:
a) Sebaiknya Hukuman segera diberikan kepada
anak yang patut mendapat hukuman.
b) Diberikan secara konsisten.
c) Harus bersifat Konstruktif.
d) Bersifat Impersonal tidak langsung
menunjuk anak.
e) Harus disertai Alasan.
f) Bisa sebagai alat untuk mengembangkan
hati nurani anak.
g) Harus dilakukan pada saat yang tepat
jangan sampai merasa malu terhadap teman kelompoknya.
Perkembangan Moral dan Sikap.
a) Imitasi(Imitation)
b) Internalisasi.
c) Introvert dan Ekstrovert.
d) Kemandirian.
e) Ketergantungan.
f) Bakat.
Menurut
Ilmu Pengetahuan terdapat 2 jenis bakat dan dapat dikembangkan yaitu:
1) Bakat yang berkaitan dengan Kemahiran
atau kemampuan mengenai suatu bidang pekerjaan khusus.
2) Bakat yang diperlakukan untuk berhasil
dalam tipe pendidikan (scholastic uptitude).
Terdapat
tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi tampilnya bakat anak yaitu:
1) Faktor Motivasi
2) Faktor Nilai
3) Konsep Diri.
Anak yang
mempunyai konsep diri yang posttif selalu berusaha berinteraksi secara timbal balik
dengan sukses merupakan aktualisasi dari bakatnya.
Kegiatan Belajar 3
PERBEDAAN INDIVIDU ANAK USIA SEKOLAH DASAR
A. Perbedaan Pada Perkembangan Fisik.
Rata–rata
perkembangan berbeda antar ras atau bangsa diberbagai negara. Selain
perkembangan juga karena anak tersebut sudah memasuki tahap perkembangan fisik
tertentu.
B. Perbedaan Perkembangan Intelektual.
Pada
tahap operasi kongkret menurut Piaget anak dapat berpikir logis tentang
sesuatu,walau demikian tahap pada anak terdapat perbedaan antarsatu dengan yang
lainya.
C. Perbedaan Pada Perkembangan Moral
1. Piaget dan Tahapan Moral.
Ø Tahap Pertama, hambatan moralitas yang
disebut (heteronomous morality)
Ø Tahap Kedua,Moralitas kerjasama yang disebut
(Autonomous morality)
2. Kohlberg dan alasan moral
Kohlberg melukiskan
tiga tingkata alasan moral sbb:
Ø Tingkat 1, Pra conventional morality
(anak usia 4-10 tahun)
Ø Tingkat 2,Conventionalmorality (anak
berusia 10-13 tahun)
Ø Tingkat 3, Post Conventional morality
(anak usia 13 tahun atau lebih)
D. Perbedaan Kemampuan
Setiap
anak usia SD mempunyai kemampuan berbeda-beda.Kemampuan ini bisa berupa
kemampuan komunikasi, atau kemampuankognitif.Kemampuan bersosialisasi
pada anakpun berbeda-beda Kemampuan bersosialisasi pada anak bisa dipengaruhi
oleh lingkungan teman sebayanya.
Kegiatan
Belajar 4
JENIS-JENIS
KEBUTUHAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
A. JASMANIAH.
Anak usia
SD memasuki tahapan perkembangan moral dansosial yang memperhatikan moral dan
sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan kebutuhan sendiri tanpa memperhatikan
atau mempertimbangkan kepentingan orang lain. Sehubungan dengan pemenuhan
kebutuhan melalui disiplin Harlock(1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna
bagi anak untuk tahap berikut:
1. Memberi rasa aman pada anak,dengan
memberitahukan kepada mereka secara tegas apa yang boleh atau tidak boleh
dilakukan.
2. Berusaha belajar bersikap sesuai dengan
cara yang mendatangkan pujian.
3. Mendorong anak mencapai apa yang
diharapkan dari dirinya.
4. Membantu anak mengembangkan hati
nuraninya.
B. KASIH SAYANG.
Pada tahap
perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas tinggi SD, sudah
ingin memiliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut juga sejalan dengan
kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman .juga ada perhatian kasih sayang
terhadap suatu benda.
C. MEMILIKI
Pada masa
usia dikelas kelas rendah SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya
sebagai pusat perhatian.akan tetapi mereka suka memuji diri sendiri dan
membanding-bandingkan dirinya dengan teman.Sehingga kebutuhan yang dimiliki
masih dominan.
D. AKTUALISASI DIRI
Kebutuhan
ini muncul dikelas tinggi SD. Salah satu kebutuhan aktualisasi diri adalah
kebutuhan berprestasi atau need for achievment . DeCecco dan Grawford (1974) mengajukan
4 peranan guru untuk memberikan dan meningkatkan motivasi siswa,yaitu:
1. Membangkitkan Semangat Siswa Dalam
kegiatan pembelajaran guru harus selalu peka terhadap perubahan kebutuhan
siswa.
2. Memberikan Harapan yang Realistik Guru
harus bisa memodifikasi atau mengubah harapan-harapan yang tidak realistis
dibebankan oleh siswa.
3. Memberikan Insentif Bila siswa banyak
melakukan keberhasilan guru harus memberikan insentif berupa
penghargaan,pujian,hadiah, atau kata-kata yang manis.
4. Memberikan Pengarahan. Guru harus
mengatakan secara tegas kepaada siswa apabila siswa melakukan kekeliruan
tersebut dan menunjukkan bagaimana siswa bertindak.